Header Ads

Iklan

Tanah Longsor. Penyebab dan Ciri-cirinya

Baca Juga


Berita tentang bencana tanah longsor sering terjadi di wilayah Kabupaten Kudus. Tanah longsor yang terjadi tiba-tiba, membuat banyak korban berjatuhan. Untuk mengantisipasi terjadinya bencana tanah longsor, kita harus memiliki cara pencegahannya. Selain itu kita juga harus tahu terlebih dahulu tentang penyebab bencana alam ini. 

Ciri-ciri Akan Terjadi Bencana Longsor
  • Sehabis hujan, tampak retakan pada lereng
  • Kerikil berjatuhan, tebing terlihat kurang kokoh atau rapuh
  • Tiba-tiba timbul mata air baru
  • Genangan air saat musim hujan akan lenyap saat akan terjadi longsor
  • Pintu maupun jendela sukar terbuka
  • Pepohonan tampak miring
  • Halaman rumah atau dalam rumah yang mendadak ambles 


Nah, berikut adalah penjelasan mengenai penyebab tanah longsor :
1.     Tingginya curah hujan – Curah hujan yang tinggi adalah salah satu penyebab terjadinya bencana longsor. Ketika musim kemarau panjang, tanah akan kering dan membentuk pori-pori tanah (rongga tanah) dan selanjutnya terjadi keretakan pada tanah tersebut. Apabila hujan datang, otomatis air hujan akan masuk ke dalam rongga tanah atau pori-pori tanah yang terbuka tadi. Air hujan yang telah memenuhi rongga, menyebabkan terjadinya pergeseran tanah. Yang akhirnya mengakibatkan longsor dan erosi tanah. 
2.       Hancurnya bebatuan – Batu yang rentan longsor adalah bebatuan yang berada di lereng, dengan jenis batu yaitu sedimen kecil dan batuan endapan yang berasal dari gunung berapi. Biasanya batu di lereng itu sifatnya lapuk atau tidak memiliki kekuatan dan mudah hancur menjadi tanah, inilah pemicu terjadinya tanah longsor.
3.       Tumpukan sampah – Sampah yang menumpuk tidak hanya menjadi penyebab banjir, akan tetapi juga tanah longsor. Ya, sampah sebagai pemicu longsor bila sampah tersebut telah menggunung ditambah dengan tekanan dari air hujan berintensitas tinggi. 
4.      Hutan gundul – Penebangan hutan secara liar yang mengakibatkan memberikan dampak akibat hutan gundul dapat berdampak pada terjadinya bencana longsor. Seperti kita tahu, pohon-pohon yang ada di lereng bukit atau pepohonan di hutan sekitar, akarnya bemanfaat untuk menyimpan air dan memperkuat struktur tanah. Sehingga tanah akan tetap kokoh dan tidak longsor.
5.      Getaran – Getaran kecil yang disebabkan oleh lalu lintas kendaraan di sekitar lereng perbukitan, tidak secara langsung mengakibatkan tanah jadi longsor. Tetapi berproses, pertama jalanan di lereng bukit yang sering dilewati kendaraan perlahan akan mengalami keretakan yang jika dibiarkan, lama-lama akan longsor. Sementara getaran besar yang langsung menyebabkan tanah longsor antara lain diakibatkan oleh bahan peledak atau gempa bumi. 
6.     Erosi – Erosi merupakan pengikisan tanah. Penyebabnya bermacam-macam, salah satunya adalah aliran sungai yang terus mengikis tebing di sekelilingnya. Terlebih jika tebing itu tidak memiliki penahan berupa pepohonan, maka kemungkinan besar tanah pada tebing bisa longsor. 
7.    Bendungan susut – Turunnya permukaan tanah dan timbulnya retakan diakibatkan oleh penyusutan muka air danau atau bendungan dengan cepat. Penyusutan ini berdampak pula pada hilangnya gaya penahan lereng.Waduk dengan kemiringan 220oberpotensi untuk longsor. 
8.       Lereng dan tebing yang terjal – Proses pembentukan lereng atau tebing terjal adalah lewatnya angin dan air di sekitar lereng yang berdampak pada pengikisan lereng tersebut. Waspada jika di sekitar tempat tinggal terdapat tebing atau lereng terjal, karena rawan tanah longsor.
9.     Menumpuknya material – Banyak warga yang ingin melakukan perluasan pemukiman dengan cara menimbun lembah atau memotong tebing. Tanah yang digunakan untuk menimbun lembah, belum benar-benar padat, jadi tatkala proses terjadinya hujan tiba-tiba mengguyur dapat menimbulkan retakan dan permukaan tanah yang turun.
10.   Longsoran lama – Dalam memilih daerah tempat tinggal, hindari daerah yang pernah mengalami tanah longsor karena daerah tersebut rawan longsor kembali. Tanahnya rentan gugur apalagi bila ada tekanan dari angin, air, dan lainnya.
11.   Kelebihan beban – Adanya beban yang terlampau berat akan memberi tekanan pada tanah, sehingga tanah mudah longsor. Contohnya adalah adanya rumah, pemukiman di lereng, kendaraan yang lalu lalang di tikungan lembah.
12.   Tanah tak padat – Tanah yang tidak padat contohnya adalah tanah liat. Sifat tanah yang pecah ketika pada pembagian musim seperti musim kemarau atau kering melanda dan lembek saat terkena curah hujan tinggi menyebabkan rawan mengalami longsor. Tanah yang kurang lebih ketebalannya 2,5 meter akan longsor jika terdapat pada kemiringan atau sudut lereng 220o.
13.  Ada lahan pertanian di lereng – Penataan lahan pertanian maupun perkebunan yang buruk akan berdampak pada timbulnya bencana longsor. Tanaman pertanian dan perkebunan memiliki akar yang kecil dan tidak cukup kokoh untuk menjaga struktur tanah tetap kuat. Pepohonan ditebang seenaknya untuk membuka lahan perkebunan dan pertanian tanpa mempertimbangkan efeknya. Pepohonan yang ditebang fungsinya memperkuat tanah dan akarnya mampu menyerap air, dan untuk menghindari penyebab pemanasan global sehingga ketika curah hujan tinggi, tidak akan terjadi bencana longsor maupun banjir.
 

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.